Main Article Content

Abstract

Purpose: This study aims to determine behavior of climbers and to find out the efforts made by the tracking manager to minimize environmental damage caused by climbing or tracking activities as well as maintaining personal safety for climbers in Mount Batur area, Bangli, Bali.


Research methods: This study used a qualitative descriptive method. Apart from being a literature study, this research uses observation, in-depth interviews, and documentation.


Result and discussion: The results of the study show that the climbers who often say they are nature lovers have awareness of environmental sustainability starting from being aware of the garbage around and complying with the regulations that have been made by the manager to avoid environmental damage and maintain their own safety so that unwanted events in the climbing process can be avoided.


Implications: The results of this study are expected to be used as parameters in decision making for the managers of the Mount Batur area and it is also hoped that climbers can jointly maintain and comply with existing regulations for the preservation of this mountain.

Keywords

climbers’ behavior environmental damage mountains tourism

Article Details

How to Cite
Trikayanti, K. H. C., Mudana, I. G., Oka, I. M. D., Chaerunnisah, I. U., & Sudiarta, M. (2023). Climbers’ Behavior in Reducing Environmental Damage at Mount Batur. Jurnal Bali Membangun Bali, 4(1), 25-34. https://doi.org/10.51172/jbmb.v4i1.244

References

  1. Ardanita, B. A., Utaya, S., & Ruja, I. N. (2017). Membentuk Karakter Peduli Lingkungan melalui Komunitas Pelajar Peduli Lingkungan Hidup (KPPLH). Prosiding Nomor, 4, 969–974.
  2. Fernandez, E., & Tirtayasa, K. (2017). Gambaran Perubahan pada Pendaki Gunung Batur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika Udayana, 6(1).
  3. https://www.jenderalist.com/solo-hiking-gunung-batur/.
  4. https://www.researchgate.net/figure/Location-map-for-Agung-and-Batur-volcanoes-Simplified-geological-map-of-Bali-Indonesia_fig1_326354595.
  5. Mudana, I. G., Ernawati, N. M., & Voda, M. (2021). Analysis of the Evolving Cultural Tourism Implementation in Bali Indonesia. Multicultural Education, 7(6).
  6. Mudana, I. G., Sutama, I. K., & Widhari, C. I. S. (2018). Climbing Tours in the Sacred Mountains in Bali: From Agung to Batur.
  7. Mudana, I. G., Sutama, I. K., & Widhari, C. I. S. (2018). Memadukan Pendakian dan Wisata Edukasi: Persoalan Gunung Api dan Geopark Batur di Kawasan Kintamani, Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 8(2), 143–158.
  8. Mudana, I. G., Sutama, I. K., & Widhari, C. I. S. (2017). Mendaki Gunung yang Disucikan: Perspektif Pariwisata, Lingkungan, dan Kebudayaan.
  9. Narendra, B. H. (2012). pengaruh perbaikan kondisi tanah terhadap pertumbuhan kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan buni (Antidesma bunius) di Kawasan Konservasi Gunung Batur, Bali. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 9(2), 101–111.
  10. Nurjani, N. P. S. (2020). Landasan Pembentukan Spasial Kawasan Taman Bumi Global Batur (Batur Global Geopark, Kintamani, Bangli, Bali). Jurnal Ilmiah Vastuwidya, 3(2), 23–31.
  11. Nyimas, R. P. (2016). Mengembangkan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Mendaki Gunung Untuk Remaja. Pelopor, 8(1).
  12. Pamularsih, T. R. (2021). Strategi Pengembangan Potensi Wisata Alam di Desa Abangsongan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. JSHP: Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 5(1), 46–54.
  13. Pendit, N. S. (2002). Ilmu pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.
  14. Putranto, D. R., Hariyanto, H., & Benardi, A. I. (2020). PERILAKU PENDAKI GUNUNG DALAM MENGURANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG TERJADI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERBABU. Edu Geography, 8(2), 121–129.
  15. Setyadi, D. A. (2012). Studi Komparasi Pengelolaan Geopark di Dunia untuk Pengembangan Pengelolaan Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, 8(4), 392–402.
  16. Sinarta, I. N., & Sumanjaya, A. A. (2018). Kondisi geologi dan infiltrasi terhadap ancaman gerakan tanah pada batuan vulkanik di kaldera gunung batur. Konferensi Nasional Teknik Sipil 12, 12, 42–52.
  17. Sukarmin, Y. (1995). Persiapan fisik bagi pendaki gunung: Sebuah alternatif pencegahan kecelakaan. Cakrawala Pendidikan, 87307.
  18. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Environmental Management Law).
  19. Witarsana, I. K., Dewi, L. G. L. K., & Dewi, N. G. A. S. (2017). Motivasi Dan Persepsi Wisatawan Mancanegara Berwisata Alam Trekking Mountain Di Taman Wisata Alam Gunung Batur Bukit Payang. Jurnal IPTA (Industri Perjalanan Wisata), 5(1), 13–19.

Most read articles by the same author(s)