Main Article Content

Abstract

Tujuan: Tulisan ini dibuat untuk menganalis sektor unggulan di Provinsi Bali berbasis “Nangun Sat Kerthi Lokha Bali”. 


Metode penelitian: Metode penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kuantitatif deskriptif, yang mendeskripsikan suatu keadaan dalam wilayah penelitian berdasarkan penjelasan hasil perhitungan sesuai metodologi yang digunakan. Penelitian ini memakai data sekunder. Teknik analisis menggunakan analisis Dynamic Location Qoutient (DLQ) dan Location Qoutient (LQ).  


Hasil dan pembahasan: Terdapat sembilan sektor yang merupakan sektor unggulan yang memiliki potensi unggul dalam beberapa tahun kedepan yaitu 1) Sektor Pertanian (Secara Umum), 2) Sektor Pengadaan Air, 3) Sektor Transportasi Dan Pergudangan, 4) Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, 5) Sektor Informasi dan Komunikasi, 6) Sektor Real Estate, 7) Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Dan Jaminan Sosial Wajib, 8) Sektor Jasa Pendidikan serta 9) Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial.  


Implikasi: Perlu adanya pemerataan pertumbuhan sektor ekonomi di Provinsi Bali dimana hal tersebut dapat dilihat dari adanya nilai Dynamic Location Qoutient (DLQ) dan Location Qoutient (LQ) dari sektor Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang sangat besar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya di Provinsi Bali.   

Keywords

dynamic location qoutient location qoutient sektor basis

Article Details

How to Cite
Mardiana, I. W., & Sudiarsa, I. M. (2023). Pemetaan Sektor Unggulan Provinsi Bali Berbasis "Nangun Sat Kerthi Loka Bali". Jurnal Bali Membangun Bali, 4(1), 1-13. https://doi.org/10.51172/jbmb.v4i1.242

References

  1. Amora, S., Yuniarti, D., & Salim, A. (2022). Analisis Sektor Basis dan Pertumbuhan Sektoral Kota Tangerang. Jurnal Simki Economic, 5(1), 83-93.
  2. Arsyad, L. (2010). Edisi 5, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Unit Penerbit Ekonomi Pembangunan dan Percetakan STIM YKPN.
  3. Asyafina, D. R., & Muljaningsih, S. (2022). Analisis Sektor Unggulan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Madiun. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 8(1), 11-27.
  4. Bappenas. 2021. Dokumen Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera. Bappenas: Jakarta.
  5. Jhingan, M. L. (2000). Ekonomi pembangunan dan perencanaan.
  6. Jumiyanti, K. R. (2018). Analisis location quotient dalam penentuan sektor basis dan non basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review, 1(1), 29-43.
  7. Kuncoro, M. (2003). Ekonomi Pembangunan Edisi Ketiga. UPP PMP YKPN. Yogyakarta.
  8. Mardiana, I. W., Sri Budhi, M., & Swara, I. 2017. Analisis Pergeseran Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pem-bangunan Universitas Udayana, pp: 413-444.
  9. Raeskyesa, D. G. S., Suryandaru, R. A., & Kadarusman, Y. B. (2019). Analysis on Growth Pattern and Economic Sectors in Bali Province. Jurnal Ilmu Manajemen & Ekonomika, 11(2), 45-56.
  10. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung.
  11. Sukirno, S. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
  12. Tarigan, R. (2005). Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Supriyadi R, Ery. 2007. Telaah Kendala Penerapan Pengembangan Ekonomi Lokal: Pragmatisme Dalam Praktek Pendekatan PEL. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 18(2), 103-123.
  13. Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006). PEMBANGUNAN EKONOMI, edisi 9, jilid 1. Erlangga.
  14. Tutupoho, A. (2019). Analisis sektor basis dan sektor non basis terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi maluku (studi kasus kabupaten Kota). Jurnal Cita Ekonomika, 13(1), 1-18.
  15. Utama, M. S. (2010). Ekonomi Regional. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana: Denpasar.
  16. Yunita, F. & Rahmawati, F. (2022). Analisis Sektor Basis Dan Pengaruhnya Terhadap Pengeluaran Pemerintah Di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri, 7 (1) pp: 32-47.